Kamis, 04 Februari 2010

PERTARUNGAN DI KONGRES PAN BATAM

PERTARUNGAN DI KONGRES PAN BATAM




Kongres III PAN merupakan arena pertarungan kekuatan Muhammadyah di bawah pimpinan M. Amien Rais yang menjagokan Drajat Wibowo sebagai Calon Ketum dan kekuatan non Muhamamdyah di bawah pimpinan Hatta Radjasa sekaligus Calon Ketum DPP PAN. Penggalangan pendukung masing-masing kekuatan telah dilakukan berbulan-bulan sebelum Kongres januari 2010.

Kongres PAN di Batam menunjukkan runtuhnya pengaruh Amien Rais sekaligus pengaruh kelompok Muhammadyah tingkat nasional PAN. Hal ini semakin terlihat dengan terpilihnya Sekjen DPP PAN bukan anak Amien Rais, yakni Hanafi Rais, yang sebelumnya ambisius jadi Sekjen sekalipun belum pernah menjadi pengurus DPP PAN atau tingkat nasional

Sesungguhnya kekuatan non Muhamamdyah (Hatta Radjasa) dengan pendekatan politik ekonomi jauh mengunguli kekuatan Amien Rais dengan pendekatan kultural. Saya perkirakan, kekuatan Amien Rais paling maksimal meraih 20 % suara. Berbagai upaya telah dilakukan kekuatan Amien Rais, termasuk pendekatan personal Amien dengan para peserta saat Konges berlangsung di Batam. Karena Amien Rais takut terbuka di publik bahwa pendukung dan pengaruhnya telah sangat menurun di PAN dan hanya bisa meraih paling banyak 20 % suara, maka beliau membatalkan pencalonan Drajat Wibowo. Dengan demikian, tidak terjadi voting (pemungutan suara). Tidak ada pemungutan suara, membantu Amien Rais menutu-nutupi kenyataan bahwa pendukung dan pengaruh Amien Rais di PAN telah sangat menurun. Padahal semala ini beliau masih mendefinsikan dirinya tokoh panutan utama dan sangat menentukan kiprah politik PAN.

Bersamaan dengan itu, telah muncul gagasan di kalangan kekuatan Hatta Radjasa agar Amien Rais dinobatkan sebagai ”Bapak Bangsa” sehingga tidak layak untuk duduk sebagai Ketua MPP DPP PAN. Hal ini membuat Amien Rais semakin khawatir akan keruntuhan kekuasaannya di PAN, sehingga jalan satu-satunya menghilangkan perilaku voting di Kongres. Jika penentuan Ketum DPP PAN cukup dengan ”aklamasi” dan Hatta Radjasa otomatis ajd Ketum DPP PAN, maka untuk penentuan Ketua MPP DPP PAN juga aklamasi yang pada gilirannya otomatis Amien Rais berhasil menduduki jabatan itu kembali.

Berbeda dengan Kongres II di Semarang tahun 2005, Kongres III di Batam ini posisi PAN sudah menjadi anggota Koalisi Pendukung SBY (Penguasa). Karena itu, kekuatan non Muhammadyah di bawah pimpinan Hatta Radjasa merupakan kekuatan koalisi Pendukung SBY. Kali ini, Amien Rais tak berdaya melawan kekuatan Koalisi ini. Kalau di Semarang, pertarungan murni sesama kekuatan internal, tidak melibatkan kekuatan eksternal, terutama kelompok penguasa pemerintahan. Amien memenangkan pertarungan tatakala mengusung Soetrisno Bachir saat itu. Lawan Amien , yakni Fuad bawazier, tidak terkait dengan kekuasaan di pemerintahan. Fuad Bawazier sunguh-sungguh menggalang kekuatan internal partai dengan kemampuan diri sendiri.

Sekalipun Hatta Radjasa berhasil gemilang memenangkan pertarungan sebagai Ketum DPP PAN, namun beliau harus menghadapi sejumlah masalah utama, terkiat hububungan PAN dan negara (pemerintahan):

Pertama, apakah atau bagaimana legalitas kader PAN yang berhasil menduduki kursi di legislatif hasil Pemilu 2009 jika dalam kenyataannya Pengadilan Negeri Jaksel memutuskan bahwa AD/ART PAN yang digunakan untuk Pemilu 2009 bertentangan dengan hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum?

Kedua, apa yang menjadi landasan hukum DPP PAN untuk melaksanakan Kongres III di Batam (Januari 2010)?

Ketiga, jika Kongres III tetap saja diberlakukan, apakah produk kongres berupa perubahan AD/ART Kongres III Batam mendatang dapat didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM sementara perubahan AD/ART hasil Kongres II Semarang (2005) sebelumnya yang didaftarkan dinyatakan Pengadilan Negeri sebagai bertentangan dengan hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum?

Keempat, implikasi lebih jauh, apakah perubahan AD/ART hasil Kongres III Batam (2010) telah sesuai peraturan perundang-undangan dapat dijadikan salah satu persyaratan bagi PAN untuk menjadi kontestan (peserta) atau ikut dalam Pemilu 2014 mendatang?

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda