KEBERHASILAN JOKOWI URUS PEMERINTAHAN
Oleh
MUCHTAR EFFENDI HARAHAP (Ketua Tim Studi NSEAS)
Hasil studi evaluasi kritis kinerja Jokowi urus pemerintahan setelah 3 tahun, Tim Studi NSEAS mengakui ada keberhasilan dalam mencapai target atau kinerja baik.
Pertama-tama Tim Studi mengakui, ada klaim Pemerintah terutama Menteri Tenaga Kerja bahwa penyerapan tenaga kerja setiap tahun melebihi 2 juta per tahun. Diperkirakan, sudah 10 juta terserap tenaga kerja.
Boleh dinilai, kinerja Jokowi baik dan berhasil capai target. Tetapi, Tim Studi NSEAS juga mengakui, penilaian pengamat dan pelaku ketenagakerjaan bahwa di era Jokowi jumlah penggangguran bertambah, dan Jokowi tidak memihak kepentingan kaum pekerja kasar Indonesia. Kebijakan TKA (Tenaga Kerja Asing) sungguh kebijakan untuk kepentingan negara Cina.
Bidang tergolong Jokowi berhasil dan kinerja baik yakni kehutanan, terutama perhutanan sosial sebagai progam visi dan misi.
Kondisi kinerja Jokowi urus "kehutanan", bagi pihak optimis, akan tercapai target hingga 2019 Bagi pihak optimis, terutama Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) berkilah, target hingga 2019
khususnya program "perhutanan sosial". Target capaian perbulan dipercepat dari 120 ribu Ha selama ini per bulan menjadi 170 ribu Ha per bulan. Jika berhasil, maka target 4,3 juta Ha 2019 akan tercapai. Kinerja Jokowi urus perhutanan sosial tergolong bagus dan berhasil.
Selanjutnya, kondisi kinerja Jokowi urus "penanaman modal" tergolong baik dan berhasil mencapai bahkan melebihi target. BKPM mencatat realisasi penanaman modal 2017 Rp 692,8 triliun, sudah target investasi Rp 678,8 triliun. Telah terlampaui target. Namun, kenaikan penanaman modal ini tidak dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, ada penilaian, tokoh kebijakan Jokowi ini bela kepentingan ekonomi Cina.
Meskipun ada keberhasilan, tetapi jumlah kegagalan jauh lebih banyak. Keberhasilan itu hanya tiga dari 37 urusan pemerintahan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda