Jumat, 05 Mei 2017

KEMENANGAN ANIES-SANDI KEMENANGAN RAKYAT JAKARTA YG HARUS DIWUJUDKAN DENGAN PROGRAM-PROGAM NYATA

By JAMRAN PILKADA 2017 di DKI Jakarta banyak menyimpan kenangan sebuah proses demokrasi yg panjang dan melelahkan warga Jakarta, sampai saat ini masih meninggalkan luka bagi mereka pedudukung yg kalah bahkan terkesan blom menerima istilah kerennya saat ini blom “move on”. Kita tinggalkan saja dahulu masalah ini, yg wajib kita pikirkan saat ini adalah kemenangan ANIES-SANDI adalah wujud nyata dalam bentuk program-program yg memberikan solusi bagi warga JAKARTA saat ini. Janji-janji dalam masa kampanye harus dibuktikan sebagai bentuk komitmen seorang pemimpin tertinggi di Ibukota Negara, apalagi kemenangan ANIES-SANDI adalah kemenangan RAKYAT JAKARTA yg tentunya harapan warga Jakarta sangat tinggi. Terlepas dari hal tersebut tentunya Jakarta akan menjadi pudat perhatian masyrakat INDONESIA, tentunya banyak para pengamat maupun kritisi siap-siap menjadi oposisi dalam mengkritisi setiap kebijakan GUBERNUR BARU ini. Selain program-program yg dijanjikan dalam masa-masa kampanye, ada beberapa hal yg wajib diperhatikan oleh GUBERNUR BARU ini yaitu problem-problem yg memang menjadi langganan Gubernur di DKI Jakarta, dan memang harus kita akui ada beberapa masalah yg telah dapat diatasi oleh Gubernur terdahulu dan ini dapat dilanjutkan lagi dengan lebih ditingkatkan. Saya mencoba mendiskripsikan beberapa problem yg bertujuan untuk mengingatkan saja agar dapat dicarikan jalan keluarnya melalui kebijakan-kebijakan GUBERNUR BARU, yaitu : 1. BANJIR, ini adalah problem warisan sejak dahulu, Jakrarta yg memang sudah berada dibwah permukaan laut dan tempat bermuara nya sungai-sungai tentu wajar jika Jakarta sebagai wadah air yg menuju ke laut. Kondisi saat ini justru bertambah parah walaupun BKT BARAT dan BKT TIMUR sudah selesai tapi masih belum mampu mengatasi banjir yg kini justru banjir menyerang daerah2 yg dulunya tidak terkena dampak banjir. Saluran-saluran air atau drainsasi masih tdk terkonektisasi dengan baik, serta kurangnya daerah2 resapan air yg sekarang telah banyak dibangun gedung2 tinggi dan pemukiman. Pembersihan saluran air wajib dilaksnakan serta pengerukakan waduk yg menjadi daerah simpanan air hujan harus rutin dilakukan seprti yg telah dilaksanakan oleh Gubernur kemaren. Untuk masalah ini harus menjadi pusat perhatian GUBERNUR BARU karena dampak banjir sangat luar biasa seprti kemacetan, korban materi dan kesehatan masyarakat, apalagi dengan siklus banjir 5 tahunan. Minimal Jakarta siapa mengantisipasi datangnya banjir sehingga mengurangi resiko yg ditimbulkan oleh banjir, seperti memetakan wilayah2 yg sering terkena banjir, misalnya penampungan, makanan dan kesehatan masyarakat. 2. KEMACETAN, sama halnya dengan diatas ini juga merupakan warisan masalah yg masih belum terpecahkan. Apalagi jika disaat musim hujan dan terjadi genangan air dimana2 yg berakibat kemacetan total sampe 3-5 jam baru terurai. Jakarta sebagi kota urban yg jika siang hari penduduk jelas bertambah kurang lebih 50% wajar menjadi kota termacet didunia masuk urutan 10 besar. Ini juga harus bisa dipecah oelh GUBERNUR BARU kita, ada beberapa sumber yg bisa didiskuikan secara serius untuk masalah ini sperti, melakukan pelebaran-pelebaran jalan yg menjadi pintu masuk dari daerah2 sanggahan kota Jakarta dan bila perlu membuat jalan menjadi satu arah menuju keluar Jakarta pada jam2 tertentu. Penambahan jalan yg telah dilakukan oleh Gubernur yg lalu memang sangat baik akan tetapi penambahan kendaraan roda empat ternyata mengalahkan ratio penambahan ruas jalan, dan semoga MRT yg sedang dibangun ini cepat selesai sehingga dapat membantu menguraikan kemacetan. Perbaikan drainisasi juga penting disaat musim hujan agar tidak terjadi genangan air yg berdampak kepada kemacetan parah, mengatur jalan2 protokol menjadi jalan berbayar, Genap Ganjil juga perlu dianalisa kembali apakah ini efektif mencegah kemacetan karena sampai saat ini tidak ada progresnya. Memetakan titik kemacetan dan mencari solusinya juga perlu dilakukan oleh instansi terkait secara berkala, minimal mampu menguraikan kemacetan dalam hitungan jam walaupun belum secara total. 3. PROFESIONALISME birokrasi menuju pelayanan publik yg cepat dan ramah serta mengurangi PUNGLI, kita patut mengakui kinerja Gubernur yg kemren untuk hal ini, GUBERNUR baru tinggal meningkatkan lagi kinerja birokrasi yg lebih militan dalam pelayanan masyrakat. GUBERNUR BARU harus lebih tegas lagi serta kebih memperhatikan jam kerja mereka, pemasangan cctv diruang kerja dan dipantau langsung oleh pimpinan masing2 dinas saya rasa perlu dilakukan dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja. Peningkatan dan kenaikan pangkat bukan hanya pada sistem lelang saja tapi pada pemantauan prestasi dan disiplin kerja juga penilain tersendiri. GUBERNUR BARU juga harus mempunyai sambungan langsung dengan masyarakat dalam memantau kinerja para karyawannya dan GUBERNUR BARU memiliki hari tertentu untuk menerima masyrakat langsung yg mengadu masalah-masalah yg timbul di daerahnya dan segara diatasi sehingga menjadi percepatan kerja birokrasi. 4. SAMPAH, ini juga masalah yg sulit diatasi bahkan menjadi program warisan yg belum terpecahkan, dengan total sampah diatas 7 ribu ton per hari adalh perkerjaan berat yg harus diatasi. Dibangun kembali TPA yg kemren sempat menjadi polemik serta melakukan koordinasi yg harmonis dengan daerah yg akan menjadi TPA serta menjadikan daerah industri pengelolah sampah perlu diefektifkan kembali. Melibatkan masyrakat untuk melakukan pengelolahan sampah perlu ditingkatkan minimal mengurangi sampah rumah tangga ditingkat paling bawah. Memasukan pengolahan sampah menjadi krikulum di pendidikan baik disekolah2 setingkat SD s/d SMA maupun di unversitas juga perlu untuk program jangka panjang dengan meningkatkan kesadaran masyarkat. PENDIDKAN PENGOLAHAN SAMPAH harus berbentuk kurikulum profesional dan serius karena sampah bisa diatasi bukan hanya infrastrukturnya saja tetapi manusianya harus menjadi obyek utama dalam pengendalian sampah. Untuk program Gubernur yg lama yaitu PASUKAN ORANGE yg ada disetiap Kelurahan ini jangan dihilangkan karena efektif untuk memecahkan problem masalah kebersihan dilingkungan tinggal ditingkatkan dengan alat2 bantu yg efektif dan cepat yg sesuai dengan kondisi lingkungan. 5. PEMBERDAYAN MASYARKAT, program ini melibatkan peran serta masyrakat dalam pembangunan daerah. Unsur RT/RW penting untuk terlibat serta peran aktif LMK sebagi wakil masyrakat dilingkungan wajib memberikan konstribusi pemikirannya. Untuk masalah LMK perlu ditinjau kembali mengenai mekanisme jumlah dan pemilihannya usul saya tidak harus sesuai dengan jumlah RW yg berada dilingkungan cukup 5 (lima) orang per-Kelurahan dan pemilihan diatur dengan mekanisme yg ketat. Peran serta masyrakat atau melibatkan masyrakat Jakarta dalam pembangunan daerah memang dirasakan sangat penting mengingat Jakarta adalah daerah yg luas dan padat penduduk tentunya diperlukan pemikiran2 langsubg dari masyrakatnya sebagai subjek dan objek pembangunan bangsa. 6. PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MASYRAKAT, program ini tentunya sudah berjalan cukup baik karena terkoneksi langsung dengan departemen2 dipemmerintahan pusat. Hanya tinggal meningkatkan pelayanan dan profesionalsme dibidang birokrasi kesehatan. Apalagi Jakarta telah memiliki KJP dan KJS ini tinggal ditingkatkan saja serta harus didukung dengan adminstrasi yg lebih baik lagi sehingga mengurangi tingkat kebocoran anggaran. PUSKESMAS harus menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat paling bawah, PEMDA harus menyiapkan dokter yg benar2 baik dan berkualitas sehingga PUSKESMAS menjadi harapan dan kepercayaan masyarkat bawah dalam mencari kesehatan. Untuk pendidkan perlu dimasukan salah satu kurikulum ENTERPREUNERSHIP (jiwa wirausaha) sejak dini mengingat kemajuan jaman di era modernisasi bekal pendidikan saja tidak cukup tapi bagaimana agar manusia2 di Jakarta kedepannya mampu mandiri dalam bidang ekonomi. 7. PASAR TRADISIONAL, program ini sudah berjalan dengan baik, menciptakan pasar yg bersih dan kumuh tanpa meempengaruhi harga, dan pasar ini harus ada disetiap Kelurahan untuk dapat memenuhi sarana penyedian pangan masyarkat. Pengelolahan Pasar Tradisional juga harus menjauhkan dari pungli kepada penjual atau penghuni pasara tradisional pengawasan kepada aparat yg mengelolah pasar harus tegas dan tidak main2. Bilaperlu pemasangan cctv yg terkonek dengan teknologi modern dalam rangka pengawasan seperti yg dilakukan KEPOLISIAN lalu lintas jalan, ini penting dalam rangka melayani kebutuhan hidup masyarkat. Untuk pasar2 besar seperti PASAR TANAH ABANG yg rawan dengan konflik dan masalah harus segera mencari solusi2 terbaik dengan langkah2 yg manusiawi dan saling memahami. Juga tidak lupa agar PEMDA DKI Jakarta melindungi WARUNG-WARUNG KECIL yg ada disetiap RT, melakukan GERAKAN BELANJA DIWARUNG TETANGGA agar dapat menghidupkan ekonomi masyarakat bawah, sejak adanya mart maupun minimarket yg tumbuh pesat di setiap Kelurahan memberikan dampak yg negatif bagi warung2 kecil yg ada dimasyrakat. Padahal dahulu seblum tumbuh subur saya pernah mengusulkan agar perusahan besar khusus untuk ini agar dibangun di tingkat Kecamatan dan menjadi agen-agen dari warung2 kecil ini untuk memenuhi barang2 dagangannya sehingga warung2 ini dapat hidup berdampingan dengan pengusaha2 besar yg ada saat ini. Semoga ini menjadi baahan pemikiran GUBERNUR BARU. 8. PEMBINAAN GENERASI MUDA, penduduk Jakaarta yg begitu padat dan mungkin lebih dari 70% pendudknya adalah GENERASI MUDA, membangun Jakarta bukan hanya infrastrukturnya saja tetapi manusianya sangat penting diperhatikan. Pembangunan manusia jauh lebih penting untuk mewarisi tongkat estafet pembangunan bangsa. PEMDA wajib menyediakan sarana dan prasarana untuk pembinaan generasi muda. Pemberantasan peredaran NARKOBA bekerjasama dengan BNN harus massif dilakukan mengingat peredaran narkoba saat ini sungguh luar biasa saat ini dan korbannya adalah para generasi muda. Membangun sarana olah raga serta pendidikan tentang narkoba untuk memtus mata rantai peredaran disekolah sekolah harus dilakukan dengan sungguh2. Kita juga patut bangga dengan pembangunan RPTRA yg dilakukan oleh Gubernur yg terdahulu dengan membangun lahan terbuka hijau ini perlu ditingkatkan lagi minimal berdampingan dengan sarana olah raga dan bermain yg lebih modern seperti tersedianya WIFI dan ruang2 untuk melakukan diskusi maupun belajar kelompok serta juga mendirikan perpustakaan diareal tersebut juga tidak lupa sekali perlu dipasang cctv dalam rangka pengawaan aktifitas dilingkungan RPTRA tersebut. Pembentukan organisasi hobby dan olahraga serta menghidupkan kembali secara profesional kepada ORMAS2 PEMUDA yg sudah ada sejak dahulu dari tingkat RT sampai tingkat KOTAMADYA, sehingga mungkin saja RPTRA yg ada dan akan dibangun disetiap KELURAHAN bisa saja pengelolahannya dibawah ormas pemuda nantinya kedepan. PEMDA bekrja sma dengan KONI dalam pembinaan olahraga secara profesional, kerjasma ini bentuknya adalah dalam bentuk kurikulum pendidikan olahraga di sekolah2 dan PEMDA juga tidak lupa untuk membangun kantor-kantor KONI disetiap wilayah KOTAMADYA karena selam ini PEMDA tidak menyediakan, ini sangat ironis sekali sebagai IbuKota negara justru Jakarta tidak memiliki kantor KONI ditingkat Kotamadya smentara jika kita lihat didaerah2 lain sudah ada sejak lama, apa yg diharapkan dari KONI tentunya sudah saya ungkapkan diatas bahwa untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dibutuhkan sarana dan prasaran pembinaan generasi muda, karena narkoba mengincar pemuda sebagai pengguna terbesar, dengan motto “NARKOBA JAHAT, OLAH RAGA SEHAT” tentu menjadi tagline untuk melawan narkoba apalgi jika dimbangi dengan prestasi2 yg bisa membawa nama baik daerah bahkan negara. 9. NELAYAN, Jakarta yg memiliki pantai dan laut tentunya tidak terlepas dengan kehidupan nelayan sebagai penghasil makanan dari laut. Saat ini kehidupan nelayan sangat terabaikan bahkan rawan dengan penggusuran dengan alasan pembangunan daerah pantai sperti reklamasi dan pengendalian banjir, padahl mereka sangat memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarkat Jakarta yg sudah seharusnya kita memeperhatikan mereka para nelayan, seperti tempat tinggal yg layak, peralatan nelayan serta kesehaatannya. Jika kita melihat negara maju sperti Jepang memilik daerah khusus untuk nelayan dengan lingkunnya rapi bersih dan tertata rapi serta memiliki daerah tempat penjualan hasil tangkapnya yg sangat rapi dan bersih bahkan dijadikan daerah wisata pesisir yg indah. Saya rasa PEMDA Jakrta mampu membangun itu dengan APBD yg ada sehingga kehidupan nelayan dapat berjalan dengan baik dan bisa dijadikan daerah kunjungan wisata baik lokal maupun luar negeri. 10. BUMD, Badan Usaha Milik Daerah yg berjumlah kurang lebih ada sekitar 16 (enam belas) ini agar diperhatikan dan dikelola secara oleh orang yg berkomoeten dan mampu memberikan keuntungan bagi PEMDA untuk meningkatkan PAD, saat ini BUMD ini kurang terekspos kinerjanya, sehingga masyrakat Jakarta kurang mengerti bahkkan kurang transparan mengenai kinerja BUMD ini. 11. PERTANAHAN dan PEMUKIMAN, ini problem yg sangat rawan dan sulit diatasi, apalagi Jakarta belum mempunya pemetaan wilayah untuk sektor2 khusus pembangunan wilayah atau Rencana Tata Ruang Kota/Wilayah belum tertata dengan berbasis teknologi. Kepemilikan tanah belum terdata secara data base yg baik, sertifikasi lahan masih banyak tumpang tindih dan banyak lagi problem yg harus diatasi. Program yg diajukan oleh GUBERNUR BARU ini seperti DP 0% harus diwujudkan dengan sosialiasi yg transoaran tanpa menimbulkan multi tafsir yg bisa mengakibatkan salah paham dimasyrakat. Rumah2 susun yg sudah terbangun dan akan dibangun agar segera dilakukan pengelohannya baik, layak dan sesuai peruntukkannya tidak seperti kemaren hanya menjadi pencitraan saja, tetapi harus sungguh dan transparan terhadap publik sesuai realitas. 12. HARMONISASI HUBUNGAN DENGAN DPRD , Gubernur yg lama meninggalkan luka yg dalam bagi DPRD bahkan sampai caci maki yg tidak layak keluar dari mulut seorang pemimpin Jakarta. Padahal berdasarkan UU hubungan baik ini harus terjalin dengan baik karena masing2 memiliki tanggungjawab bersama sma dalam pembangunan di DKI Jakarta, suka tidak suka hubungan ini di atur secara tegas dalam UU, PEMDA sebagai fungsi eksekutif dan DPRD sebagai fungsi pengawasan dan pengesahan APBD. PEMDA tetap harus tegas untuk tidak “kongkalikong” anggran, pembetantasan KORUPSI dan PUNGLI harus dikedepankan baik di internal PEMDA sendiri maupun di lembaga2 lainnya. Harmonisasi hubungan akan meningkatkan kualitas pembangunan daerah. Untuk duduk bersama menentukan anggaran2 yg tetkait dengan pembannguna utama dan sekunder pada tahun anggran berjalan sehingga tudak terjadi kelambatan2 sperti yg sering terjadi pada masa Gubernur yg kemaren. Saat ini percepatan anggaran sangat diperlukan agar pembangunan dapat berjalan lancar dan hasilnya untuk kesejahteraan warga Jakarta. Demikian sekedar usul pemikiran untuk GUBERNUR BARU sebagai pilihan rakyat Jakarta, semoga nanti dapat melaksanakan kerja nyata yg lebih baik dari yg terdahulu. Saya yakin GUBERNUR BARU ini akan menjadi pusat perhatian seluruh rakyat INDONESIA, karena PILKADA DKI JAKARTA tahun ini sangat lah panas dan eksaklasi politiknya sangat tinggi. Dan saya harap warga Jakarta untuk melupakan masa2 PILKADA kemaren untuk fokus kepada pembangunan dan yg kemaren terkotak2 mari kita bersatu kembali untuk mewujudkan JAKARTA sebagai kota modern, manusiawi dan beradab serta menjadi contoh untuk daerah2 lainnya. Mari kita “MOVE ON”. (***) CIPINANG, 3 Mei 2017

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda