Rabu, 21 Desember 2016

PEMPROV DKI GAGAL ATASI MEROSOTNYA PERTUMBUHAN EKONOMI

I. PENGANTAR: Satu bukti lain Pemprov DKI dibawah Gubernur Ahok (2014-2017) tak mampu dan gagal urus pemerintahan, yakni bidang pertumbuhan ekonomi. Hal ini memperkuat argumentasi rakyat DKI tentang kebutuhan Gubernur baru. Gubernur lama terbukti nyata tak bekerja utk tingkatkan pertumbuhan ekonomi 7 % sesuai target capaian dlm regulasi dan juga janji kampanye Pilkada DKI 2012. . II. MAKNA PERTUMBUHAN EKONOMI: Suatu Daerah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika terjadi peningkatan pendapatan riil. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi . Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Bagi DKI Jakarta, pertumbuhan ekonomi merupakan indikator “keberhasilan” atau “kegagalan” suatu Gubernur DKI dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. III. JANJI KAMPANYE: Saat Jokowi dan Ahok kampanye Pilkada DKI 2012, berjanji menargetkan pertumbuhan ekonomi DKI mencapai 7 %. Janji target 7 % pertumbuhan ekonomi ini sungguh digembar-gemborkan kepada calon pemilih Pilkada DKI 2012. Angka 7 % ini tidak tinggi, masih satu digit. IV. TERNYATA KEGAGALAN: Gubernur Ahok ternyata alami kegagalan dlm laksanakan program pertumbuhan ekonomi dgn target 7 %. Data, fakta dan angka berbicara, pertumbuhan ekonomi terus merosot, hanya mampu mencapai jauh di bawah 6 % ! Jika dibandingkan era Gubernur sebelumnya, Foke, kecapaian Ahok masih di bawah Foke. Era Foke pertumbuhan ekonomi relatif tinggi. Yakni 6,44 % (2007), 6,22 % (2008), 5,1 (2009), 6,50 (2010), 6,77 % (2011), dan 6,53 % (2012). Rata-rata capaian pertumbuhan ekonomi era Foke di atas 6 %. Sedangkan Ahok hanya mampu capai di bawah 6 %. Yakni 6,11 % (2013), 5,9 % (2014), 5,88 % (2015), dan 5,62 % , dan 2016 masih dibawah 6 %. Hanya 2013, Ahok bisa capai di atas 6 %. Itupun sisa hasil kerja Foke pada 2012. Intinya, pertumbuhan ekonomi era Ahok terus merosot. Dapat dinilai, Ahok mengalami kegagalan urus pertumbuhan ekonomi DKI. Baik dibandingkan janji kampanye, target akan dicapai di dalam Perda No. 2 Tahun 2012 ttg Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. DKI Jakarta 2013-2017, dan juga perbandingan dgn era Gubernur Foke sebelumnya. Khusus target capaian pertumbuhan di dalam Perda No. 2 Tahun 2012, Yakni 6,90 % (2013), 7,00 % (2014), 7,10% (2015), 7,20 % (2016), dan 7,30 % (2017). Sebelumnya, tahun 2012 era Foke pertumbuhan ekonomi mencapai 6,53 %. V. KESIMPULAN: Gubernur Ahok mengalami kegagalan bidang pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi DKI era Ahok terus merosot dibanding era Foke. Di lain fihak, era Gubernur Ahok gagal membangun ekonomi DKI karena pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target sesuai Perda RPJMD Prov.DKI. Target pertumbuhan ekonomi DKI rata-rata di atas 7 %, sedangkan Ahok hanya mampu di bawah 6 %. Ahok tak mampu mengatasi terus merosot pertumbuhan ekonomi. Data, fakta dan angka capaian pertumbuhan ekonomi ini membuktikan Pemprov DKI dibawah Gubernur Ahok gagal Rakyat DKI tentu butuh Gubernur baru utk atasi masalah ini. NSEAS/MEH, Edisi 27 Februari 2017.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda