Rabu, 17 Agustus 2016

LAGI2 KAMBINGHITAM DAN LEMPAR KESALAHAN PADA ANAK BUAH

Sudah tdk terhitung berapa kali Ahok mengkambinghitam kan dan menyalahkan anak buah untuk menutupi ketidak-mampuannya mengelola Jakarta. Kali ini dia menyampaikan keluhannya melalui "Detik", Selasa 9 Agustus 2016 dg judul "Ada yg Sengaja Gagalkan Anggaran". Ahok mengatakan bahwa "ada beberapa orang di Dinas Tata Air sengaja menghambat pekerjaan supaya penyerapan anggaran kecil, penyimpangan anggaran seperti itu adalah kesengajaan, tujuannya agar kinerja Ahok tercitra tdk baik jelang Pilgub 2017, akhirnya orang tak tertarik memilih Ahok". Selanjutnya Ahok mengatakan bahwa "kelambatan penyerapan anggaran itu terjadi di Dinas Tata Air dan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI, akibatnya belanja anggaran tidak terealisasi, memang ini BPPBJ kami bermasalah, pengadaan barang & jasa total ngaco tapi halus mainnya". Apakah benar demikian ? Info dari salah satu Pejabat di Dinas Tata Air (tdk mau disebutkan namanya) tidak benar apa yg dikatakan oleh Ahok tsb, "tidak ada PNS apalagi pejabat di Dinas Tata Air yg sengaja menghambat penyerapan anggaran, sampai Agustus ini penyerapan anggaran Dinas Tata Air memang masih rendah, tetapi rendahnya penyerapan anggaran tsb dikarenakan bbrp proyek belum selesai lelang di BPPBJ, begitu lelang selesai segera pekerjaan proyek bisa dilaksanakan dan penyerapan anggaran pasti akan naik", demikian keterangan dari salah satu Pejabat Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu informasi yg didapat dari BPPBJ DKI Jakarta "bahwa lelang pengadaan barang & jasa memang masih dalam proses, krn ada bbrp pekerjaan harus dilakukan konsolidasi lelang (penggabungan bbrp paket kegiatan), konsolidasi lelang ini sebenarnya atas petunjuk Ahok sendiri dg tujuan agar pemenang lelang diharapkan rekanan besar atau dari BUMN dan bukan rekanan abal2, proses ini memerlukan waktu, tetapi bukan faktor kesengajaan utk memperlambat penyerapan anggaran, apalagi bermaksud utk mencitrakan Ahok negatif, tidak sama sekali". Apakah Ahok tidak tahu hal ini ? Ahok pasti tahu persoalan ini, tetapi Ahok sengaja melemparkan persoalan ini jauh2 hari, karena dia sdh memprediksi bhw penyerapan anggaran tahun 2016 ini juga tdk jauh berbeda dg tahun2 sebelumnya yg masih sangat rendah. Nanti di akhir tahun anggaran 2016 Ahok tinggal melemparkan kesalahan rendahnya penyerapan anggaran ini kepada anak buahnya. Ahok sengaja melakukan pra kondisi se-olah2 ada anak buahnya mau "ngerjain dia". Ini dilakukan Ahok sebagai persiapan nantinya dia melakukan pembelaan diri bhw penyerapan APBD DKI Th 2016 juga rendah adalah kesalahan anak buahnya, ini jelas Ahok sangst "culas". Tetapi Ahok lupa bahwa kinerja anak buahnya juga menjadi tanggungjawabnya sebagai pimpinan, anak buah tidak beres karena pimpinan tdk "becus" memimpin. Lagi pula sesungguhnya Ahok sangat tdk masuk akal jika dia mencurigai anak buahnya akan "mengerjai" dia, karena bukankah pejabat-pejabat DKI saat ini (termasuk Dinas Tata Air dan BPPBJ) adalah orang yg dia pilih sendiri, setelah beberapa kali dia melakukan bongkar pasang? Bahkan semua pejabat baik ess 2, 3, dan ess 4 Pemprov DKI Jakarta tidak akan dilantik jika tidak disaring terlebih dahulu oleh Tim Gub (MS dkk), yg kemudian satu per satu diteliti lagi dan ditandatangani oleh Ahok sendiri. Jelas bhw para pejabat di Pemprov DKI Jakarta saatbini adalah orang2 pilihannya sendiri; jadi tdk beralasan jika Ahok mencurigai orang pilihannya sendiri. Memang Ahok sangat pandai memutarbalikan kata, dan selalu anak buah yg dikambinghitamkan kasihan.....(Bank Data NSEAS)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda