Jumat, 25 Mei 2018

KINERJA JOKOWI URUS PARIWISATA



Oleh
MUCHTAR EFFENDI HARAHAP
(Ketua Tim Studi NSEAS)


PARIWISATA adalah salah satu urusan pemerintahan harus diselenggarakan oleh Presiden Jokowi. Pd level  kementerian, terdapat Kementerian Pariwisata untuk khusus urusan pembangunan pariwisata. Kementerian ini dipimpin seorang Menteri sebagai pembantu Presiden.  Studi ini bukan mengevaluasi kondisi kinerja Menteri, tetapi Presiden Jokowi urus pariwisata.

Pada pelaksanaan kampanye Pilpres 2014, Jokowi tidak memberi janji lisan kepada rakyat Indonesia terkait masalah2 Pariwisata.

Di dalam Dokumen NAWA CITA, Jokowi berjanji secara tertulis mengenai pariwisata sbb:
1.Pengembangan kawasan pariwisata berbasis segitiga emas di titik strategis kawasan Indonesia utk membangun intersullar tourism dan budaya lokal spt kawasan Bonaken-Wakatobi-Raja Empat.
2. Memfasilitasi keterlibatan rakyat dlm pendidikan kebudayaan, pengelolaan lokasi, dan dukungan kebijakan utk memfasilitasi ekonomi kreatif berbasis eco-tourism.
3. Fasilitasi infrastruktur pariwisata.
4. Merancang kebijakan anggaran pembangunan sektor pariwisata dgn target output kedatangan 20 juta wisatawan asing 2019 dan menggerakkan sektor ekonomi lokal.

Realisasi janji2 tertulis Jokowi ini masih perlu dibuktikan. Sayang Pemerintah belum menunjukkan data, fakta dan angka realisasi dimaksud.

Mengacu pd RPJMN 2015-2019, Indeks daya saing pariwisata ada tiga ukuran, antara lain:
1. Kunjungan wisatawan atau wisman yang selalu meningkat.
2. Pengeluaran wisman juga meningkat setiap tahun.
3. Sikap penduduk terhadap wisatawan asing.

Issue strategis pembangunan pariwisata adalah "Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sambil meningkatkan kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat di daerah tujuan wisata".

Sasaran pertumbuhan pariwisata terdiri dari (RPJMN 2015-2019):
1. Kontribusi terhadap PDB Nasional 8 % (2019) dgn baseline 4,2 % (2014).

Kontribusi sektor pariwisata thdp PDB Nasional pd 2015 mencapai 4,23 %; 2016 sebesar 4,03 %. Diperkirakan kontribusi 2017 masih sekitar 5 %. Di pihak lain. Menteri Pariwisata Arief Yahya (17 Oktober 2017) klaim, pariwisata menyumbangkan 10 % PDB nasional dan merupakan nominal tertinggi di ASEAN. Angka ini perlu dipertanyakan kebenarannya.

Selanjutnya, utk 2018 diperkirakan maksimal 5 % dan 2019 maksimal 7 %. Karena itu, tidak tercapai target 9 % pd 2019. Kondisi  kinerja Jokowi buruk.

2. Wisatawan Mancanegara (orang) 20 juta (2019) dgn baseline 9 juta (2014).

BPS mencatat, jumlah wisatawan mancanegara mengunjungi   Indonesia  pd 2015 sebanyak 10,41 juta orang; 2016 mencapai 11,52 juta orang; 2017 meningkat 14,04 juta orang, naik 21,88 %. Rata2 jumlah kunjungan per tahun 12 juta orang. Sementara, rata2 kenaikan kunjungan sekitar 1,3 juta pertahun. Jika kenaikan rata2 1,3 juta kunjungan  dari tahun 2015 hingga 2017, maka diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2018 sekitar   15,3   juta orang; 2019 sekitar 16,6 juta orang.  Jokowi tidak akan  berhasil mencapai target kunjungan 20 juta pd 2019. Hanya mampu sekitar 16,6 juta kunjungan. Kondisi kinerja buruk.

3. Wisatawan Nusantara (Kunjungan) 275 juta (2019) dgn baseline 250 juta (2014).

Realisasinya, pd 2015 angka wisatawan nusantara 255 juta perjalanan; pd 2016 sekitar 260 juta perjalanan; 2017  maksimal 265 juta perjalanan. Diperkirakan,  2018 akan naik menjadi maksimal  270 juta perjalanan; dan, 2019 sebanyak 275 juta perjalanan. Diperkirakan Pemerintah mencapai target perjalanan wisatawan nusantara pd 2019. Kinerja bagus.

4. Devisa (triliun rupiah) 240 (2019) dgn baseline 120 (2014).

Realisasi kontribusi sektor pariwisata thdp devisa negara pd 2015 sebesar 12,225 juta US dolar atau Rp. 144 triliun; 2016 mencapai 13,568 juta dolar atau Rp.176 triliun. Utk 2017 maksimal Rp. 200 triliun, dan 2019 maksimal Rp. 230 triliun. Bahkan, Menteri Pariwisata menargetkan memberi kontribusi pd devisa Rp. 280 triliun.

Berdasarkan perkiraan, masih belum mencapai target Rp. 240 triliun pd 2019. Kinerja buruk.

Namun, di pihak lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya (17 Oktober 2017) klaim juga, pariwisata peringkat keempat penyumbang devisa nasional, sebesar 9,3 %. Angka ini tentu masih perlu dipertanyakan kebenarannya. Sementara, Menteri ini klaim tahun 2019, pariwisata ditargetkan memberi kontribusi pd PDB Nasional sebesar 8 %.

Para pengamat dan praktisi pariwisata mengajukan sejumlah masalah pembangunan pariwisata, antara lain:

1. Penataan kawasan wisata masih sering terlihat kurang mengikuti kaidah teknis penataan ruang.
2. Pengembangan kegiatan pariwisata masih fokus hanya pada pengembangan aspek fisik saja, bukan  non-fisik, seperti  kebudayaan daerah.
3. Konflik antar sektor masih sering terjadi dalam mengembangkan kegiatan pariwisata.
4. Masyarakat  berada di dalam kawasan wisata masih belum ikut “memiliki”, manfaat  dihasilkan belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat di sekitarnya hanya dirasakan oleh para investor saja.
5. Keterbatasan dukungan sarana dan prasarana penunjang.

Berdasarkan standar kriteria kontribusi terhadap PDB Nasional, Pemerintah tidak berhasil mencapai target 2019.  Karena itu, Tim Studi NSEAS menilai, kondisi kinerja Jokowi urus pariwisata tergolong buruk.

Tim Studi NSEAS berkesimpulan, pembangunan pariwisata di bawa era Jokowi mampu meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing setiap tahun. Hal ini juga berlaku pada wisatawan nusantara. Tetapi, berdasarkan standar kriteria target ditentukan jumlah kedatangan wisatawan asing, tidak berhasil dicapai. Karena itu, kondisi kinerja Jokowi buruk, gagal mencapai target.

Dari sisi target jumlah wisatawan nusantara, diperkirakan  Pemerintah berhasil mencapai target 2019. Karena itu, Tim Studi NSEAS menilai kinerja Jokowi bagus.

Dari sisi standar kriteria devisa, kontribusi sektor pariwisata diperkirakan pd 2019  hanya Rp. 120 triliun dan tidak mencapai target. Kondisi kinerja Jokowi buruk.

Secara keseluruhan kondisi kinerja Jokowi urus pariwisata tergolong buruk dan gagal mencapai target.

Penilaian  di atas pd dasarnya berdasarkan prediksi tahun 2019, yang bisa saja meleset dan tidak sesuai realitas obyektif. Rezim Jokowi masih punya waktu 1,5 tahun lagi utk kerja keras  memenuhi target2 standar kriteria di atas. Mari kita tunggu pd akhir 2019, apakah Rezim Jokowi mampu memberikan data, fakta dan angka realisasi sesuai target2 ditentukan itu.


DATA BARU:

1. Senin, 04 Jun 2018 13:31 WIB
Malaysia Kalahkan Jumlah Wisatawan China yang ke RI


Sylke Febrina Laucereno - detikFinance

Jakarta - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia periode Januari-April 2018 tercatat 4,97 juta kunjungan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka ini naik 13,83% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4,36 juta kunjungan.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, jumlah kunjungan ini paling banyak melewati pintu masuk udara sebesar 3,08 juta, pintu masuk laut sebanyak 1,02 juta dan pintu masuk darat 860 ribu.

Baca juga: Turis China Tak Lagi Dominasi Wisatawan ke RI, Lalu dari Mana?

Dia menjelaskan Malaysia merupakan negara yang wisatawannya paling banyak berkunjung ke Indonesia. Periode Januari-April 2018 jumlah wisatawan Malaysia tercatat 881.000 orang, kemudian diikuti dengan China sebesar 682.000. Lalu wisatawan asal Timor Leste tercatat 566.000, wisatawan Singapura sebanyak 512.000, wisatawan Australia 379.000 kunjungan, dan wisatawan dari negara ASEAN lainnya 249.000.

Untuk periode April Malaysia juga menduduki peringkat pertama untuk jumlah kunjungan wisatawan.

"Wisatawan dari Malaysia ini naik jadi 215.339 kunjungan. Saya yakin dengan promosi yang tepat dan terjaga jumlah wisatawan mancanegara akan meningkat dan akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).

Baca juga: Kunjungan Turis ke Indonesia Capai 1,2 Juta Kebanyakan dari China

Dia menjelaskan meningkatnya jumlah wisatawan dari negeri Jiran tersebut terjadi karena mulai banyaknya rute penerbangan langsung yang dibuka dari Malaysia ke Indonesia. Misalnya, Pontianak-Miri dan Pontianak-Kuching.

"Banyak direct flight yang dibuka seperti dari Pontianak ke Miri, Pontianak ke Kuching ini akan pengaruh ke turis yang datang ke Entikong. Itulah salah satu faktor yang memudahkan turis Malaysia ke Indonesia," ujar dia.

Setelah Malaysia, turis asal China yang datang ke Indonesia tercatat 185.000 kunjungan, Timor Leste 150.000 kunjungan, Singapura 128.000 kunjungan dan Australia 101.000 kunjungan


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda